Apa itu Performance Engineering ?
Displin ilmu ini akan melakukan tes, analisa, rekomendasi, hingga tuning terhadap suatu sistem / aplikasi untuk memastikan semuanya dapat berjalan dengan baik secara teknikal (contohnya; response time, throughput, CPU utilization), bebeda dengan Quality Assurance (QA) yang menggunakan pendekatan fungsional (contohnya: fitur login wajib menggunakan email yang valid).
Performance engineering belum terlalu populer di Indonesia. Hanya beberapa perusahaan yang memang secara khusus mengadopsi performance engineering. Kebanyakan perusahaan / startup di Indonesia menggunakan performance testing sebagai part of SRE dan sebagian lainnya masuk di bagian QA. Lalu apa bedanya performance engineering dan performance testing?
Performance Engineering vs Performance Testing
Keduanya sebenernya adalah hal yang sama karena performance testing adalah part of performance engineering. Dimana seorang performance engineer akan menggunakan hasil dari performance test untuk melakukan analisa dan memberikan rekomendasi kepada tim development.
Performance Tester akan melakukan tes terhadap aplikasi atau sistem dan mencari tahu bagaimana response time-nya ketika diberikan load yang tinggi. Sementara Performance Engineer akan mencari tahu dan menganalisa bagaimana/mengapa sistem dapat menghasilkan sekian response time tersebut. Seorang Performance Engineer akan mencari bottleneck dan memastikan sistem / aplikasi dapat memenuhi kebutuhan performance, scalability, and reliability. Bahkan dengan performance engineering kita dapat melakukan cost-saving. Bagaimana bisa? Kita akan membahas hal ini di artikel selanjutnya tentang “Mengapa Kita Membutuhkan Performance Engineering?”.